"Bentuk apel itu juga melambangkan planet, karena bulat. Selain itu, jatuhnya apel dari pohon juga menggambarkan kisah Adam dan Hawa. Karena Newton adalah pria religius, ia pun akan makin meyakini hal itu," ujarnya. Hal itu terjadi pada pertengahan 1660-an saat Newton kembali ke keluarganya di Inggris utara setelah sekolahnya, University of Cambridge, ditutup karena terkena wabah penyakit. Naskah milik Royal Society itu ditulis oleh William Stukeley yang seumur dengan Newton. Ia menulis naskah itu berdasarkan cerita Newton pada suatu sore di musim semi di 1726. Saat itu, mereka sedang menikmati teh sambil bercerita di bawah bayangan sebuah pohon apel. "Ia berkata kepadaku, sebelumnya ia pernah berada dalam situasi yang sama. Ketika hal itu terjadi, pemahaman mengenai gravitasi datang ke pikirannya," tulis Stukeley.
"Saat apel itu jatuh, ia berpikir, kenapa apel selalu jatuh turun tegak lurus ke tanah. Ia pun bertanya-tanya mengapa tidak jatuh berbelok ke samping atau ke atas, tapi langsung turun ke bumi. Ia berpikir hal itu karena bumi menarik apel itu. Maka bumi memiliki kekuatan untuk menarik benda," ujarnya. Kisah Stukeley turut mendukung catatan ilmuan pesaing Newton dari abad ke-17, Robert Hooke, yang dimuat di situs web Royal Society. Royal Society adalah sebuah sekolah tinggi bagi ilmuwan yang didirikan pada 1660 untuk mengumpulkan, mendiskusikan, dan menyebarkan pengetahuan ilmiah.
"Memoir of Isaac Newton".. naskah tsb ditulis oleh William Stukeley yang seumur dengan Newton. Ia menulis naskah itu berdasarkan cerita Newton pada suatu sore di musim semi di 1726. Saat itu, mereka sedang menikmati teh sambil bercerita di bawah bayangan sebuah pohon apel. "Ia berkata kepadaku, sebelumnya ia pernah berada dalam situasi yang sama. Ketika hal itu terjadi, pemahaman mengenai gravitasi datang ke pikirannya," tulis Stukeley.
sumber: http://bukucatatan-part1.blogspot.com/2010/02/gambar-salinan-asli-naskah-ilmuwan.html
Powered By: Nyelem.com
Sponsored By: TemanQ.com
Sponsored By: mygies.com